Rabu, 07 November 2012

Menjadi Muslim di Jepang - Makanan Halal

Assalammualaikum

Konnichiwa teman-teman semua :)

Apakah kalian menyukai makanan Jepang? Apa saja makanan Jepang yang kalian tahu?




Sebagian besar dari kita rasanya mengetahui ramen, sushi, tempura, miso, dan lain sebagainya sebagai makanan khas Jepang. Nah, dalam tulisan kali ini saya ingin membahas mengenai urusan makanan halal di Jepang. Kenapa? Karena urusan makanan ini benar-benar sangat penting dan menyangkut hidup kita terutama sebagai seorang muslim yang memiliki aturan terkait makanan apa saja yang boleh dimakan.

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin mengajarkan kepada umatnya agar memakan makanan yang baik yakni berupa makanan halal. Hal ini seperti yang disampaikan dalam Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 118-119:

"Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu berima kepada ayat-ayat-Nya (118). Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengna hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas"

Ada juga ayat-ayat lain yang menambahkan penjelasan mengenai masalah halal dan haram. Secara singkat, apa saja sebenarnya yang termasuk dalam kategori makanan yang haram? Berdasarkan kajian KMIS (Keluarga Muslim Indonesia Sendai) yang saya ikuti, berikut adalah makanan yang haram untuk dikonsumsi oleh kaum muslimin:
  1. Bangkai (kecuali ikan) dan Darah
  2. Babi
  3. Daging hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah SWT
  4. Binatang buas yang bertaring dan burung yang berburu tajam
  5. Khimar dan bighal
  6. Al Jallaha (hewan yang memakan kotoran)
  7. Dhab (biawak)
  8. Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh (ular, tikus, anjing hitam)
  9. Hewan yang dilarang untuk dibunuh
  10. Katak
  11. Minuman yang memabukkan (Khamr)
Nah, bagaimana dengan makanan di Jepang?

Sebagai negara yang mayoritas penduduknya tidak beragama Islam maka banyak sekali makanan di Jepang yang memakai bahan-bahan haram. Biasanya, seorang pendatang, terutama yang tidak mengerti bahasa Jepang, tanpa sengaja akan memakan makanan yang sebenarnya haram di sini. Saya sendiri juga pernah tanpa sengaja memakan produk yang ternyata mengandung bahan yang terhitung haram. Mungkin sebagian ada yang berpikir untuk memakan makanan yang biasanya halal di Indonesia seperti roti, tapi sayang sekali banyak roti yang dalam pembuatannya memakai minuman keras (biasanya ditulis 洋酒 (youshu) yang berarti arak western). Bagaimana kalau roti tawar? Untuk roti tawar secara sepintas memang kelihatannya aman, tapi ada biasanya mengandung 乳化剤 (nyuukazai) yaitu emulsifier dan ini merupakan bahan yang subhat (meragukan) karena bisa halal atau haram tergantung apakah dia berasal dari hewan (jatuhnya haram) atau tumbuhan (halal).

Makanan asli Jepang seperti sushi, ramen, dan sebagainya bagaimana? Nah, ini dia teman-teman. Bagi para pecinta makanan Jepang terutama yang muslim mungkin akan cukup kecewa karena sesungguhnya banyak yang haram. Untuk sushi, ada sebagian restoran yang ketika membuatnya memakai mirin (sake untuk bumbu masakan) sehingga menjadikannya haram (kalau tidak suka sushi itu beda urusan ya). Untuk ramen, sayangnya dapat dikatakan hampir semua kedai ramen pasti memakai mirin untuk memasak ramen sehingga jatuhnya haram. Untuk bumbu-bumbu sendiri seperti shoyu dan miso kita juga harus berhati-hati karena banyak yang dicampur dengan alkohol. Alhamdulillah di Jepang setiap produk makanan yang dijual di supermarket, convenience store (seven eleven, lawson, familymart, dsb) pasti mencantumkan bahan-bahan yang dipakai untuk membuatnya sehingga kita memiliki informasi yang jelas sebelum membelinya.

Nah, bahan-bahan apa sajakah yang termasuk kategori haram untuk kita makan? Berikut adalah listnya (disarikan dari blog kammi-jepang.org dan aplikasi ハラール untuk iPhone):
  1. 動物ショーテニングyakni shortening hewan, terdapat pada roti, coklat, biscuit, eskrim,dll
  2. ビーフエキス ekstrak sapi, terdapat pada keripik kentang dan snack
  3. 鳥イキス/ チキンエキス yakni ekstrak ayam, terdapat pada biscuit dan snack
  4. 豚とんこつラードポーク yakni Babi, terdapat pada ramen, kare, mie, soba,dan beberapa snack
  5. 肉エキス yakni ekstrak daging, terdapat pada mie
  6. ビーフコンソメyakni kaldu sapi, terdapat pada keripik kentang
  7. コンソメパウダー yakni serbuk kaldu, terdapat pada keripik kentang
  8. コンソメyakni kaldu/consomme, terdapat pada berbagai snack
  9. 洋酒 yakni Arak (arak western), terdapat pada coklat, kue, jelly
  10. 酒 yakni Sake, terdapat pada coklat
  11. アルコール yakni Alcohol, terdapat padashoyuu, cuka, minuman
  12. ブランヂ yakni Brandy, terdapat biskuit, kue
  13. ラム yakni Rum, terdapat pada kue, coklat
  14. みりん yakni sake merah (sake untuk bumbu masakan), terdapat pada nabe, yakisoba, chikuwa
  15. ワインyakni wine, terdapat pada coklat, kue
  16. ゼラチン(ゲリ) yakni Gelatin, terdapat pada coklat, agar-agar, jelly
Sedangkan berikut ini adalah bahan-bahan yang termasuk syubhat (di blog kammi-jepang.org termasuk bahan-bahan yang haram) karena bisa berasal dari hewan (haram) dan tumbuhan (halal).
  1. マーガリン yakni Margarin, terdapat pada kue, pie, roti
  2. 油脂 yakni Lemak, terdapat pada roti, coklat, es krim, kue
  3. 乳化剤 yakni pengemulsi/emulisifier, terdapat pada roti, snack, susu olahan, keju. Jika ada keterangan (大豆由来)berarti terbuat dari kacang kedelai sehingga halal untuk dimakan.
  4. バター yakni mentega, terdapat pada roti, kue
  5. ショーテニングyakni Shortening, terdapat pada roti, coklat, biscuit, eskrim, dll. Jika ada keterangan (大豆由来)berarti terbuat dari kacang kedelai sehingga halal untuk dimakan.
  6. 酵母 atau イースト yakni ragi, terdapat pada roti
  7. ベーキングパウダー atau ふくらし粉 yakni baking powder atau baking soda, terdapat pada roti
Untuk mengetahui secara jelas unsur-unsur yang syubhat tersebut terbuat dari tumbuhan atau hewan, cara terbaik adalah menanyakan kepada customer service dari produsen makanannya. Begitu juga dengan restoran dan tempat lainnya yang menjajakan makanan. Jalan terbaik untuk mengetahui dari bahan apa sajakah makanan tersebut dibuat adalah dengan bertanya langsung.

Sebenarnya di Jepang juga ada toko dan restoran yang menjual makanan halal. Contohnya di dekat asrama saya di Aoba-ku, Sendai ada toko bernama Majumder yang dimiliki oleh orang Bangladesh. Secara online pun kita dapat memesan makanan yang Insya Allah halal seperti lewat http://www.toko-indonesia.org (secara umum menawarkan bahan makanan dari Indonesia).Untuk restoran halal umumnya restoran India, Bangladesh, dan sebagainya menyediakan menu makanan halal, namun ayangnya harga yang ditawarkan pun tidak murah dan lebih mahal dari restoran yang lainnya.

Majumder

Ada juga beberapa blog yang melakukan ulasan terhadap produk-produk makanan secara spesifik (contoh: coklat merk meiji apakah halal atau tidak) seperti http://junjungbuih.multiply.com/ atau di facebook bisa mengecek halaman milik Serijaya Indonesia. Bagi yang memiliki iPhone pun bisa mencari aplikasi ハラール di App Store yang isinya mengenai produk mana saja yang halal dan haram.

Menyikapi makanan Halal dan Haram

Terkait dengan urusan halal dan haram ini, saya juga melihat bahwa setiap orang memiliki sikapnya masing-masing di Jepang. Secara umum ada beberapa sikap yang diambil oleh teman-teman muslim Indonesia (karena saya kurang mengetahui muslim dari negara lainnya bagaimana) di sini:

  • Yang penting bukan babi
    • Bagi mereka yang mengambil sikap ini maka asalkan bukan babi yang lainnya tidak masalah untuk dimakan. Umumnya sikap ini diambil karena terasa sulit untuk mencari makanan yang benar-benar halal.
  • Basmillah mengalahkan segalanya
    • Sebagaimana judulnya, tidak masalah apapun itu ucapan bismillahirrahmanirrahim (dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) mengalahkan segala keraguan apakah makanan ini haram atau halal. Untuk makanan yang jelas-jelas halal tetap dihindari oleh mereka yang mengambil sikap ini, namun makanan yang syubhat tidak masalah selama membaca basmallah.
  • Hanya yang jelas halal
    • Kelompok ini memilih untuk memakan yang sudah jelal kehalalannya. Jika kemudian ada unsur yang syubhat maka sebisa mungkin akan diselidiki sampai jelas halal-haramnya.


Tips dari saya sendiri jika ingin makanan yang dimakan itu jelas halal atau tidaknya adalah dengan memasak sendiri. Tentunya pemilihan bahan-bahan yang teliti juga dibutuhkan. Bagaimana jika rasa masakan kita sendiri tidak enak? Itu nasib kita sendiri. Prinsip saya, masakanku nasibku.

Akhir kata, pelajaran paling penting yang saya dapat dari memilah-milah makanan halal dan haram di Jepang adalah kita seyogyanya bersyukur ketika di Indonesia sangat mudah mencari makanan halal. Oleh karena itu, teman-teman di Indonesia bersyukurlah kepada Allah SWT atas kemudahan yang dirasakan.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Terima kasih atas postingnya mbak

Unknown mengatakan...

:) sgt membantu

Unknown mengatakan...

:) sgt membantu